Sabtu, 31 Oktober 2009

Bank Syariah ada di Kantor Pos

Awal perkenalanku pada produk bank muamalat (shar'e) terjadi secara kebetulan. Waktu itu saya ada urusan di kantor pos. Padahal sebelumnya belum tahu apa saja bentuk produk bank muamalat (bank syariah).

Pada saat itu saya melihat ada beberapa orang yang menyetor uangnya dengan sebuah kartu sejenis atm bank, kayaknya seperti mau menabung. setelah urusanku selesai saya bertanya ke pak pos " tadi itu, orang yang menyetor uangnya, kirim wesel atau apa, pak ?" sambil melayani orang tersebut pak pos menjawab, dia jawab bukan mau kirim wesel tapi mau menambah saldonya di bank muamalat (bank syariah). Terus pak pos menyambung, sekarang ini kantor pos ini bisa jadi tempat menyetor dana untuk nabung ke bank muamalat melalui tabungan namanya shar'e. Terus saya kembali bertanya gimana caranya ? Pak pos terus menyodorkan ke saya selembar form blanko isian, sambil berkata kamu isi blanko ini, kemudian bayar/setor Rp. 25.000,- (biaya kartu) dan Rp. 100.000,- sebagai saldo awal dan lusa bisa kartunya diambil di sini. Lusanya saya kembali ke kantor pos untuk ambil kartu shar'enya.

Menurut Pak Pos, sambil promosi bahwa produk shar'e ini sangat bagus terbukti katanya kalau mau tarik tunai bisa di atm bank mana saja asal yang berlogo atm bersama, tidak ada potongan, sementara tidak kalau tarik tunai di atm bank non bank syariah (konvensional). Dia mengakui juga kalau dia punya tabungan di bank syariah (shar’e) dan keluarganya, padahal pak posnya sendiri itu non muslim. lanjut promosinya, beliau katakan klo nabung di bank muamalat (shar'e) ini sistim bagi hasil (non riba) tidak seperti bank konvensional yg pake sistim interest (bunga).

6Saya menganggap menabung via kantor pos sebagai strategi bank syariah (muamalat) yang menyentuh langsung ke masyarakat yang tidak ada kantor cabang bank syariah (muamalat). Dan mungkin hanya sedikit dari bank yang kerja sama dengan kantor pos yang beberapa tahun sepi pengunjung. Dengan strategi ini cukup menghidupkan kembali peran kantor pos yang sempat berkurang kegiatan korespondensi (surat menyurat) setelah adanya perkembangan teknologi informasi yang pesat.

Kedepan semoga bank-bank yang berbasis syariah semakin giat menjemput bola bukan menunggu bola dengan strategi lain yang bisa lebih mendekatkan dengan masyarakat, misalnya semacam road show ke daerah kabupaten untuk memperkenalkan produknya bank syariah (muamalat).

mungkin strategi yang juga bisa dilakukan adalah melalui pengenalan produk bank syariah di sekolah tingkat sma (daerah) terutama bagi siswa sekolah lanjutan atas (SMU/SMK) yg duduk di kls III yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi ke ibukota provinsi. Dengan pengenalan ini, siswa mau menabung di bank syariah (Muamalat). Dengan harapan bila orang tuanya yang akan mengirimkan uang untuk biaya2 kuliah ke anaknya, tinggal mentransfer uang lewat tabungan shar'e melalui kantor pos. Selain memudahkan orangtuanya bila ingin mengirimkan uang ke anaknya berkuliah di luar kampungnya, tanpa harus berantri seperti bank-bank konvensional cukup kantor pos saja.

Seperti iklan bank muamalat yang pernah saya liat di media cetak.
Papiku “ISI uang” dari Makassar, saldo-nya tinggal saya cek lewat SMS. Tepat waktu ces !

Melalui tulisan ini sebagai wujud apresiasi saya terhadap kebaikan menabung di bank syariah (Muamalat), berharap kepada yang ikut iB Blogger Competition dan kompasioners, segeralah menabung di Bank Syariah. Mengutip judul artikel kiriman Sholehuddin a. aziz, AYO BUKA REKENING SEKARANG JUGA!! BUKAN SAATNYA LAGI BERWACANA.
Semoga dengan kehadiran bank-bank berbasis syariah di Negara kita ini, menjadikan negeri ini semakin mendapat berkah dari Allah SWT. Negara Bebas praktek Ribawi…..Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar