Jumat, 25 Juni 2010

Lapangan Stol

Kenapa ya sampai lapangan terbang ini disebut lapangan stol, tidak dibilang lapangan terbang saja? Kata Stol yang saya maksud ini entah dari kosakata bahasa apa? Bahasa Inggris kayaknya bukan. Kalo bahasa lain juga saya tidak paham. Biar tidak putar2 bahas kata itu mending saya tulis lapangan terbang saja. Nanti kalo sudah dapat jawabannya dibahas kemudian.


Kata orang2, lapangan ini dulu difungsikan saat awal2 survey pertambangan nickel di Soroako, Luwu Timur. Survey inilah yang jadi awal ekspolarasi penambangan Nickel dari Kanada (INCO Limited). Dulu masih wilayah Kab. Luwu, sebelum mekar menjadi Luwu Timur. Kalo tidak salah sekitar tahun 1974-1976. 

Kalo dulu fungsinya sebagai landasan (run away) pesawat terbang. Sekarang tidak lagi. Seingat saya sejak usia sekolah dasar lapangan ini sudah tidak berfungsi lagi sebagai lapangan terbang.  Klo pulang sekolah, nyari buah jambu monyet (mete), saya dan teman hanya melihat dari dipinggir lapangan ini. Karena masih ada pagar pembatas. Juga saat itu masih terlihat alat penanda arah tiupan angin. 

Bila ada yang nanya, kenapa saya repot nulis mengenai lapangan ini ? Semua tentu ada sejarah yang berhubungan dengannya. Salah satunya sudah saya sebut diatas. Tapi masih ada lagi. Apa tuh ? terus ikuti saja kenanganku. Dulu waktu masa2 usia sekolah lanjutan pertama, sepeda sudah dapat saya kayuh. Sudah lupa kapan saatnya bisa, trus siapa yang ajarin, sepeda siapa? Mengenai sepeda ini jangan dibahas dulu. Nantilah tulisan berikutnya karena ada cerita sedih tentang sepeda.


Kembali ke lapangan stol lagi. Ingatan yang paling pertama adalah vespa bapakku. Dengan vespa itu saya bisa, lapangan inilah yang punya andil. Nda usah disebut andil besar, kecuali bila latihannya naik pesawat terbang. Sewaktu latihan di lapangan, pelatih tetangga rumah. orangnya masih ada juga. Makasih pelatihku.

Pas saya bisa mobil bekas juga di lapangan ini juga latihan ulang mengendarainya. Bersama teman diwaktu sore hari selama kurang lebih 2 jam saja langsung bisa.

Sekarang lapangan ini masih terus difungsikan masyarakat untuk sekedar olahraga sore, seperti lari sore, latihan mengendarai motor/mobil, mobil dan beberapa kegiatan lainnya. Dan dimalam harinya tempat kesannya angker karena tanpa penerangan sehingga sangat romantis memadu kasih bersama sang kekasih. Bahkan saya pernah mendengar tempat ini malah ada menjadikan tempat ngesex sama pasangannya. Keliatan pernah didapat ada bekas alat kontrasepsi (kondom) ditemukan. 

Baru2 ini juga sekitar sebulan yang lalu di jadikan tempat lokasi pertemuan Komunitas Biker Se-Sulawesi. Bikers Manado, Palu, Makasar dan kabupaten di sul-sel bertemu.

sebenarnya tempat ini sangat baik di kelola dan dikembangkan sebagai pusat kegiatan keolahragaan dan pemuda di kota Malili oleh Pemda Kabupaten Luwu Timur. Cuma kendalanya tempat itu masih dalam wilayah pengelolaan perusahaan (PT. INCO) sehingga pemerintah tidak belum bisa memanfaat maksimal. 

Mungkin perlu duduk bersama dan diskusi antara Pemda Luwu Timur dan perusahaan (PT. INCO) membahasnya untuk pengelolaan dan fungsi lapangan ini. Itupun bila ada kemauan untuk mengembangkan Keolahragaan dan Pemuda di Luwu Timur.

Latihan free style di lapangan stol (dok. pribadi)

Sore hari di Lapangan stol (dok. Pribadi)
Pembukaan Jambore oleh Bupati Luwu Timur medio Mei (dok. pribadi)
Aksi free style peserta jambore (dok. pribadi)


   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar