Minggu, 28 Maret 2010

Diah Marsidi Lupa ke Kampung Makasar

Sebuah buku yang menarik untuk di baca dalam perjalanan adalah buku kisah perjalanan. Bagi sebagian orang mungkin setiap kali bepergian selain tas, buku menjadi bawaan yang wajib untuk disertakan, selain laptop, hp ato kamera juga perlu. Kelima bawaan membuat perjalanan semakin berkesan. Bisa jadi mungkin bawaan yang di maksud diatas jadi bawaan wajib blogger bila bepergian.

Saat diperjalanan dengan membaca buku membuat waktu jadi terasa lebih singkat sampai ditujuan. Sambil menikmati perjalanan di atas kendaraan kita bisa membaca buku.

sudah menjadi kebiasaan setiap bepergian selalu ada tiga bacaan yang kubawa, 2 buku dan majalah. Salah satu buku yang menarik yang beberapa kali ikut bepergian bukunya Dia Marsidi. Sekali Merengkuh Dayung judulnya dengan subjudul kisah perjalanan.

Sebenarnya buku ini tidak aku beli di toko buku. Buku Diah Marsidi ini kutemui di rumah kawanku yang sudah berserakan dengan bacaan lain. Karena penasaran dengan isi buku itu akhirnya berniat meminjamnya. Tapi kata temanku miliki saja buku itu karena sudah tamat bacanya beberapa kali.

Saat itu saya kemudian bertanya siapakah Diah Marsidi ? Dari halaman pengantar penerbit tertulis bahwa dia itu seorang wartawan senior Kompas, sehingga membuatku penasaran akan cerita2nya.

Buku ini sangat menarik, isinya berisi catatan perjalanannya di dalam negeri dan luar negeri. Diantara di dalam negeri perjalanan ke bali mengejar ikan paus di pantai lovina. Selain itu perjalanan yang di ceritakan adalah saat ke pulau kalimantan berburu pesut (lumba2 air tawar) di danau semayang dan Bekantan .

Tak kalah menariknya kisah Diah Marsidi bergaul dan bertemu dengan masyarakat dan budaya di daratan Eropa, Amerika dan Australia. Diantara yang berkesan saat membaca kisah saat beranjak pergi dari penjual di pasar Firenze, Italia, yang menawarkan tas, lalu di jawab yang itu asal dari Negara saya, bahannya disebut Batik.

Ada juga cerita saat susahnya ngatri untuk dapat tiket buat peliputan di olimpiade Sydney. Di benua afrika tepatnya di Afsel Diah Marsidi menceritakan kelana menyusuri kota Cape Town-Worcester-Montagu, Oudtshoorn-Goerge-Knysa dan indahnya wisata Garden Route. Dan masih banyak cerita lain di beberapa negara.

Sampai saat ini buku Diah Marsidi masih sementara aku baca. Saat membaca kadang juga berpikir asyiknya berkeliling dunia. Dan saat membaca keindahan alam Afsel jadi berkhayal rasanya ingin juga berkunjung kesana sambil menyempatkan menonton pesta sportakuler piala dunia.

Sayang dalam buku kisah perjalananya di Cape Town, afsel Diah Marsidi tidak menceritakan kunjungan ke kampung macassar sekaligus ziarah ke makam Pahlawan di dua Negara (Indonesia & Afsel) Sheh Yusuf Al Makasari Al Bantani. Kampung ini merupakan tempat berkumpulnya para kerabat dan pengikut pahlawan internasional yang menginspirasi Nelson Mandela.

Sejak bergabung di Kompasiana ini belum pernah baca satu pun tulisannya Diah Marsidi. Semoga dengan tulisan Diah Marsidi bisa menulis di Kompasiana…. Semoga…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar