Selasa, 28 Desember 2010

Buktikan ! Garuda Masih Perkasa

Euforia kemenangan Timnas sampai babak semifinal akhirnya sedikit berkurang saat kekalahan dari Malaysia. Kekalahan cukup telak 3 untuk Malaysia dan 0 buat Indonesia. Sejak kekalahan itu, hampir atau bahkan kita tak lagi mendengar lagu "Garuda di dadaku" menggema di stadion Bukit Jalil.

Mana Garuda itu ? Mungkin saja Garuda itu malu menampakkan dirinya. Kekalahan sejatinya tidak harus di ratapi tapi harus jadi pemicu semangat untuk laga selanjutnya. Masih ada leg kedua. Kesempatan untuk membalas kekalahan masih terbuka. Toh Timnas akan main di kandang sendiri. Buktikan saja di Gelora Bung Karno dengan minimal skor 4-0. Buktikan memang kita masih Jago Kandang. Gak apa2 kok di juluki jago kandang asal bisa merebut Piala/Trofi AFF 2010.

Melihat partai tandang Timnas keliatannya kehilangan semangat dan konsentrasi dalam menghadapi Safee cs. Aksi blunder/kesalahan pemain belakang Timnas juga faktor kekalahan kita. Sama seperti pemain depan Timnas kurang berdaya dan keliatan putus asa menghadapi pemain belakang Malaysia. Aksi penyelamatan gawang dari Markus tidak berhasil meredam tendangan ke gawang.

Sebelum hari H Leg II (29/12/20100,  lupakan dulu kekalahan yang memalukan itu. Sekarang saatnya terus latihan dan belajar dari kekalahan itu. Buktikan pada seluruh masyarakat Indonesia bahwa Timnas akan membalas kekalahan itu. Semoga dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia dapat memberi semangat untuk memenangkan pertandingan di Gelora Bung Karno.

i #loveindonesia and i we support # TimNas...

Sabtu, 16 Oktober 2010

Damainya dalam Perbedaan

Kalo ada yang beranggapan bahwa suatu tempat/daerah hanya milik suatu suku, agama, kelompok tertentu jelas pendapat yang "Salah dan Menyesatkan". Dimanapun tempat di dunia semua orang berhak hidup dan mendiaminya. Dengan begitu otomatis banyak kita jumpai perbedaan didalamnya. Baik beragam suku, agama, dan karakter dari orang yang mendiami tempat tersebut.


Sebagai contoh di daerahku yang terletak di Sulawesi Selatan. Tepatnya di Malili, Luwu Timur. Ada berbagai macam suku berikut bahasa dan agama. Suku setempat yakni Bugis/Makassar sebagai mayoritas. Selainnya ada suku Toraja, Jawa, Bali, Lombok dan suku2 kecil lainnya. Belakangan ada juga suku dari Timor Timur. Bahkan etnis China/Tionghoa pun ada yang menetap sejak lama dibanding suku2 seperti jawa, bali, dan lombok. Begitupun dengan agama ada Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha. Keberagaman suku2 ini misalnya Jawa, Bali, Lombok dan Timor Timur di Luwu Timur berkat program transmigrasi semasa Orde Baru.

Sejak paham dengan perbedaan di lingkungan sekitarku banyak pengalaman dan wawasan tentang perbedaan tersebut. sebagai muslim, di dekat rumah ada mesjid tempat dimana saya sering sholat berjamaah bersama bapak. Letaknya tidak sampai 100 meteran. di dekat masjid itu ada dua gereja yang berdekatan. Satu gereja cuma tembok pagar yang memisahkan. Gereja satunya lagi berhadapan dengan gereja yang bersebelahan dengan masjid. cuma jalan raya yang memisahkan. Kegiatan beragama di masjid dan gereja masing-masing berjalan tanpa ada komplain. Misalnya di masjid saat azan, ceramah dan bacaan shalat yang dapat didengar diluar masjid. Tak ada masalah dan komplain dari dari jemaat gereja yang tinggal di sekitarnya. Kami jamaah masjid pun juga tak merasa terganggu saat ibadah di gereja yang juga kedengaran keluar melalui pengeras suara.

Malah kadang bila shalat maghrib juga kebetulan ada peribadatan di gereja suara jemaat terdengar sampai kemasjid. Sebagai makmun selain mendengar bacaan imam juga mendengar suara nyanyian ibadah dari gereja. Pas habis salam kesannya lucu saja dan jamaah cuma senyum2 saja. Bila seperti itu tak jadi masalah tak ada jamaah merasa terganggu oleh pihak gereja.

Karena kebetulan dekat rumah ada beberapa penganut agama kristen dan bertetangga langsung. Bila ada acara kebaktian ditetangga saya dan keluarga kami tidak merasa terganggu. Biarpun acara kebaktian menggunakan pengeras suara. Begitupun bila kami sekeluarga ada acara seperti pengajian, aqiqah atau pesta kawinan tetangga yang non muslim selalu datang turut membantu.

Saya juga masih ingat waktu masa sekolah di SMA, dirumah kami ada beberapa anak sekolah yang menumpang. Anak sekolah yang tinggal itu orang Bali. Mereka tinggal karena jarak kampungnya dengan sekolah SMA jauh, sehingga untuk tidak banyak ongkos mereka tinggal di rumah kami.  Orang tuaku tidak membeda2kan antara saya, adikku dengan mereka. Kami memang merasakan perbedaan tapi tak membuat diperkakukan beda. Mereka makan apa yang kami makan dalam keluarga.

Urusan ibadah mereka melakukan dengan bebas dirumah kami. 


Bila ada bertanya tentang apa indahnya perbedaan sama Ahmad Dahlan, mengambil dialog dari film "sang pencerah" mungkin begini kira2 jawabannya tentang perbedaan. Sedikit berandai-andai saja, bolehkan. Apa itu indahnya perbedaan, Ustad ? Perbedaan itu ibaratnya kita memainkan sebuah gitar (musik). “Apa hubungan perbedaan dengan gitar?”.

Dengan alunan melodi gitar yang yang dihasilkan dari senarnya yang berbeda orang mendengarnya merasakan ketenangan,  keindahan, kedamaian, seperti semua masalah hilang. “Ya, itulah indahnya perbedaan,”.

“Perbedaan itu seperti musik, tenang, menyenangkan, dan menyegarkan hati”.

Rabu, 13 Oktober 2010

Parkir Mundur

Kemarin teman minta tolong ke saya untuk diantar pake mobilku. Mobilnya yang dipake mertuanya dan istri teman bannya rusak/bocor. Menurut mertuanya melalui sms dari tempat kejadian ban mobil tersebut sudah gak bisa dipake lagi. Kondisinya sudah parah, kembang bannya sudah gundul.
Awalnya teman mau cari ban bekas masih layak pake tapi tak dapat2. Akhirnya saya beri saran untuk menggantinya dengan ban baru saja. Saran saya diterima. Langsung ke toko ban beli. Meskipun agak berat diongkos terpaksa harus beli yang baru. Sampe ditoko harga ban lumayan mahal. Sebiji 1,2 juta. Karena keempat ban mobilnya sudah pada gundul semua belinya paling tidak 2 biji. Biar mobil bisa jalan dengan normal. Tapi kalo mau lebih aman harusnya beli 4 ban sekaligus. Tapi karena kondisi keuangannya cuma cukup 2 saja. Itupun sudah cukup memberatkan keuangannya. Istilahnya tutup mata saja. Daripada keselamatan jadi taruhannya.
Setelah beli ban selesai, saya dan teman membawa cukup 1 ban saja. Karena bannya yang rusak/kempes cuma 1 saja dan mobilku cukupnya muat 1 ban saja. Nanti pulangnya baru ban satunya baru dipasang.
Sesampai di tkp, cari2 bengkel untuk pasang ban tersebut. Setelah ban baru tersebut terpasang kami pulang. Saya pulang dengan mertua temanku dan mobil teman yang dipasangi ban pulang bersama istrinya.
Parkir Mundur
Dalam perjalanan pulang mertuanya cerita tentang bagaimana pengalamannya di perusahaan tempatnya kerja. Kebetulan tempat kerja perusahaan asing. Keselamatan dan kesehatan kerja sangat diperhatikan.
Menurutnya kalo mobil perusahaan bannya cuman gundul sedikit harus cepat diganti baru. Ketahuan mengendarai mobil tanpa ban serep karyawan akan kena teguran [warning] dari perusahaan.
Disamping itu mertua temanku juga berbagi pengetahuan bagaimana cara parkir kendaraan yang diterapkan di perusahaannya. Parkir mundur. Banyak sekali manfaat dengan parkir mundur tersebut. Dari penjelasannya bahwa kendaraan yang di parkir mundur lebih aman saat ada kejadian2 luar biasa seperti kebakaran atau banjir bah. Dengan parkir mundur mobil dengan mudah meninggalkan lokasi kebakaran atau banjir. Masuk akal.
Tangki Bahan Bakar
Saat dengar cerita dari mertua temanku saya teringat sahabat. Sahabatku pernah memberi saran bila berkendara. Mau itu motor ataupun mobil. Begini sarannya kalo berkendara usahakan tangki BBM selalu terisi. Minimal lewat setengah dari tangki atau klo bisa hampir penuh selalu. Alasannya dengan kondisi begitu baik kondisi darurat maupun biasa tak perlu lagi repot ngisi BBM ke SPBU.
Dari membantu teman akhirnya saya dapat pengetahuan baru yang sangat bermanfaat dalam soal kendaraan.
Posting via my gadget O2 Xda II.

Jumat, 10 September 2010

Idul Fitri 1431 H

Sebulan yang lalu kita melaksanakan shaum selama 30 hari. Siang gak makan minum. marah di tahan dan sex siang hari gak boleh. klo dirangkum pokoknya nahan nafsu makan, marah, syahwat.
Hari ini waktunya merayakan kemenangan. kemenangan ini di rayakan bersama2 di lapangan, di masjid ataupun di halaman kantor. Shalat ied secara jamaah. dikota2 dan dipelosok semuanya merayakannya.
Sebagai eksperesi kemenangan di hari ini, melalui blog ini saya mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1SYAWAL 1431H. MINAL AIDIN WAL FAIZIN, MOHON MAAF LAHIR BATHIN.

Senin, 30 Agustus 2010

SBY di Tas Kresek

Belum ada seminggu saya ngantar istri belanja ke pasar tradisional. Belanja untuk buka puasa.

Istriku saja yang masuk ke dalam pasar. Saya hanya nunggu di luar saja. Saat menunggu dan melihat suasana sore pasar yang begitu ramai. Sangat berbeda dengan diluar bulan ramadhan.

Saat menunggu itu mata saya menangkap sesuatu yang menurutku menarik untuk di abadikan. Sebuah tas kresek (tas plastik). Walau sudah kelihatan kumuh dan kotor tapi menurutku tetap menarik. Saya lalu merogoh kantung celana memastikan PDA O2-ku terbawa. Kamera O2-ku langsung kuarahkan ke objek tersebut.

Entah apa di benak produsennya sampai harus memberi brand/cap SBY ? Juga tas kresek ini apa diproduksi semasa kampanye priode 2004 atau semasa kampanye pak beye 2009-2014 ? Mungkin saja produsennya adalah pendukung  pak beye. Tapi dari sisi marketing saya salut.

Kita semua tahu bahwa tas kresek ini pemakaian semua lapisan masyarakat. Kaya maupun miskin semua pasti pernah menggunakannya. Dari cara pemakaian pun sangat mudah cukup membuka bagian atas barang2 kita bisa masuk kedalamnya. Pokoknya praktis. Selain itu harganya juga murah (ekonomis) yang  tidak lebih dari seribu rupiah.

Tas kresek memang cocok untuk semua.

saya tak perlu nulis panjang2 mending kita lihat hasil jepretanku di bawah ini, semoga meghibur.

Senin, 12 Juli 2010

Ironi Obesitas Rekening Polisi

Gendut itu bikin susah gerak. Badan gendut bukan jadi idaman orang. Apalagi wanita justru malah memusuhinya. Tapi kalo terlanjur gendut apapun jenis kelaminnya harus cepat antisipasi. Salah satunya dengan diet ataupun olahraga.
 
Makanya saya kalo lihat orang gendut berjalan kadang merasakan kecapaian yang dialaminya. Kata dokter gendut bisa berakibat pada jantung. Serangan jantung dominan menghantuinya.

Banyak faktor yang mungkin bikin orang gemuk. Makan yang berlebihan karbohidrat, pola makan tidak sehat dan seimbang atau bisa jadi faktor keturunan (genetis). Ini analisa saya saja yang bukan dokter atau ahli gizi. Tapi analisa ini mungkin tidak akan beda banyak atau malah sama kalo dokter yang bilang.
 
Fenomena kegemukan/kegendutan (obesitas) baru2 ini malah bukan menyangkut tentang kesehatan tapi sudah bergeser ke ranah lain. Pemberitaan MBM Tempo yang menyita perhatian publik. Gara2 pemberitaan tersebut Sampe2 ada yang beli secara grosiran. Sebuah keanehan sekaligus kejanggalan memang. Entah siapa pemborongnya ?
 
Dalam pemberitaan tersebut menyebutkan adanya aliran dana ke rekening beberapa perwira polisi. Aliran yang tidak wajar sehingga menjadikan rekening tersebut mengalami Obesitas atau kegemukan.  Punya aliran dana yang wajar dari usaha yang jelas tak ada yang melarang. Mau rekeningnya bermilyar2 ataupun trilyunan.

Entah ada hubungan setelah pemberitaan itu menyusul pelemparan bom molotov ke kantor redaksi Majalah Tempo. Lalu penganiayaan akitivis ICW Tama SL  oleh kawanan orang tak dikenal. Atas kejadian itu SBY lalu meminta kepolisian untuk mengusut siapa oknum pelakunya dan apa motivasinya.

Kembali ke soal rekening gendut, pikiran saya teringat bila ada pengumpulan dana untuk bencana sifatnya nasional yang dilakukan stasiun tipi, media massa  atau pada acara malam dana kemanusiaan. Pada acara pengumpulan dana sangat susah tembus ke nilai sampai milyar2an dari akumulasi beberapa donatur/penyumbang. Berbeda dengan aliran ke rekening para perwira kita di kepolisian. Sekali transfer dari "donator hitam"  rekening bisa membengkak.

Ini sungguh sebuah ironi disaat harapan masyarakat terhadap pemberantasan korupsi ada di  pundak kepolisian.

sumber gambar disini

Kamis, 08 Juli 2010

Taunya cuma Bongkar

Main bongkar pasang memang mengasyikkan. Kadang saya pun ikutan main. Tapi karena pas lagi tidak mood, terpaksa ikut saja. Namanya terpaksa bukan kesenangan yang kudapat tapi sedikit kekesalan.

Harusnya sebagai mainan tentunya membuat senang. Tapi kalo teman main hanya bongkar dan kita cuma menyusun ulang. Bisa saja marah, jengkel dan kesal.

Mestinya saya tidak usah ikutan main. Biarkan saja dia main sendiri. Tapi mau bilang apa lagi terpaksa harus ikut main juga. Nyusun terus dibongkar lagi. arrgggg....

Gimana bila barang kita sudah tersusun rapi tapi ada yang main bongkar. Bila pelakunya didepan hidung kita paling sabarnya bilang "jangan dibongkar" dong !

Tapi bila kita tidak tahu siapa oknumnya, perasaan jengkel, marah menyatu dan yang keluar dari mulut hanya kutukan serapah.
"Sebentar  kalo tahu siapa yang punya ulah itu saya marahi dan nasehati, arrrgggg".

Terus bila yang main bongkar ingin menujukkan "kesengajaannya", Tahan marah saja kuncinya.

Ngajak mainnya juga pas lagi asyik nonton atau di depan kompie.


Saya tidak tahu ilmu apa yang dia pake. Kalo dilarang malahan tertawa tanpa perasaan bersalah.

Saya justru balik tertawa2 tertahan. Kadang malah barengan ketawa. Klo lagi sendiri, ingat kelakuan isengnya saya senyum2 sendiri.

Bosan negurnya malah menjadi2. Saya biarkan saja dia melakukan sampai bosan dan capek. Giliran selanjutnnya saya yang menyusun ulang susunan buku di rak.

Kenapa saya harus sabar saja tanpa melakukan tindakan terhadap pelakunya ? Jawabnya karena yang membongkar itu anak saya sendiri (usia 1 tahun).

Rabu, 30 Juni 2010

Palestina ikut juga PD 2010

Mana ada negara Palestina ikut ? Bagi penggila bola pasti hafal luar kepala negara2 mana saja yang ikut. Tapi tunggu dulu bukan maksud saya kesebelasan Palestinanya ikut merumput memperebutkan tropi PD 2010 itu.

Kemarin sewaktu nonton duel Jerman vs Inggris saya sempat meliat tangkapan kameraman PD kibaran bendera palestina. Entah penonton itu dari negara palestina atau negara peserta? Tapi yang jelas maksud dari kibaran menandakan dukungan atas bangsa itu yang lagi kena blokade oleh Israel. Tak ada salahnya memang penonton mengibarkan bendera itu. Malah ada penonton wanita sampai buka baju sambil teriak2 tak jadi soal.

Tak berapa lama sebelum perhelatan sportakuler di Afrika Selatan berlangsung, kita masih pasti mendengar berita tentang misi perdamaian ke Gaza. Kapal Mavi Marmara membawa aktivis kemanusiaan. Tidak kurang atau hampir 600 orang dari 50 negara bersama berusaha memasuki pelabuhan di Gaza. Namun aksi ini terhadang oleh pasukan Israel.  diantaranya ada 6 orang yang dari indonesia.

kembali ke gegap gempita piala dunia. Sejak awal pembukaan piala dunia memang saya menanti2 kapan ada sedikit dukungan moral dari lapangan untuk sekedar memperlihatkan kedunia bahwa bukan saja aktivis kemanusiaan tapi juga para pemain2 bola juga bisa memberi dukungan moril. Sampai habis babak penyisahan grup dukungan dari lapangan belum ada. Untungnya sewaktu pertandingan yang saya sebut diatas kibaran bendera Palestina sudah ada. 


Kalo pun itu hanya dukungan dari pinggir lapangan oleh penonton, Lega dan haru rasanya melihat ada 2 orang mengibarkan bendera tersebut. 

 Sebenarnya sudah pernah ada aksi dukungan dari pemain dilapangan hijau kepada nasib bangsa palestina. Seperti dukungan oleh pemain turki yang menancapkan bendera palestina ditengah lapangan. 

Juga pemain Klub Sevilla asal Mali yang membuka bajunya untuk memperlihatkan kaos dalamnya yang bertuliskan "Palestina" usai mencetak gol.  Tentu saja semua itu dilakukan demi dukungan moral atas penderitaan bangsa palestina.

Untuk babak 16 besar sampai final nanti semoga ada aksi dari individual atau tim yang berlaga menunjukkan aksi solidaritas terhadap rakyat dan nasib bangsa palestina yang lagi kena blokade oleh Israel....

selamat nonton... Jagoanku di PD 2010, Argentina...


Sabtu, 26 Juni 2010

Ngopi, Nobar dengan Bersila, Rasanya Beda

Ngopi, Nobar, Ngenet dengan bersila di Bersila Roemah Kopi  
Nonton bola dunia 2010 di warkop memang mengasyikkan. Sambil nonton kita bisa menikmati kopi dengan berbagai aroma kopi pilihan dari berbagai tempat.

Kebetulan momen kali ini bila lagi bosan nonton di rumah saya menyempatkan nonton di warkop dekat rumah di daerahku/kampungku. Cukup jalan kaki saja, 5 menit sudah sampai.

Konsep warung kopi ini agak beda dari warkop lain. Biasanya warkop berada di ruko atau kalo dikota2 besar ada di mall. Tapi warkop ini memanfaatkan emperan rumah pemiliknya sebagai tempat usahanya. Menurut pemiliknya  warkop ini berkonsep rumahan.

Warkop ini di beri nama "BERSILA roemah kopi". Sambil bersila menikmati kopi laiknya di rumah sendiri.


Untuk memanjakan pengunjung di bulan juni ini rumah kopi ini pun mengadakan nonton bareng piala dunia 2010.

Jauh hari sebelum pesta bola dunia rumah kopi ini sudah mempersiapkan layar lebar dengan memakai LCD projector. Dengan layar LCD ini lebih menambah kenyamanan menonton.

Suasana nonton bareng pun diliputi rasa kekeluargaan, meskipun berbeda tim unggulan.

Sebelum kick off dan saat pertandingan setengan main [half time], pengunjung bisa ngenet dengan jaringan internet yang lumayan cepat aksesnya. Biasanya waktu jeda itu mereka main game online [zinga poker] ato browsing.

Ngopi, nobar plus ngenet dengan bersila rasanya  memang beda...

Jumat, 25 Juni 2010

Lapangan Stol

Kenapa ya sampai lapangan terbang ini disebut lapangan stol, tidak dibilang lapangan terbang saja? Kata Stol yang saya maksud ini entah dari kosakata bahasa apa? Bahasa Inggris kayaknya bukan. Kalo bahasa lain juga saya tidak paham. Biar tidak putar2 bahas kata itu mending saya tulis lapangan terbang saja. Nanti kalo sudah dapat jawabannya dibahas kemudian.


Kata orang2, lapangan ini dulu difungsikan saat awal2 survey pertambangan nickel di Soroako, Luwu Timur. Survey inilah yang jadi awal ekspolarasi penambangan Nickel dari Kanada (INCO Limited). Dulu masih wilayah Kab. Luwu, sebelum mekar menjadi Luwu Timur. Kalo tidak salah sekitar tahun 1974-1976. 

Kalo dulu fungsinya sebagai landasan (run away) pesawat terbang. Sekarang tidak lagi. Seingat saya sejak usia sekolah dasar lapangan ini sudah tidak berfungsi lagi sebagai lapangan terbang.  Klo pulang sekolah, nyari buah jambu monyet (mete), saya dan teman hanya melihat dari dipinggir lapangan ini. Karena masih ada pagar pembatas. Juga saat itu masih terlihat alat penanda arah tiupan angin. 

Bila ada yang nanya, kenapa saya repot nulis mengenai lapangan ini ? Semua tentu ada sejarah yang berhubungan dengannya. Salah satunya sudah saya sebut diatas. Tapi masih ada lagi. Apa tuh ? terus ikuti saja kenanganku. Dulu waktu masa2 usia sekolah lanjutan pertama, sepeda sudah dapat saya kayuh. Sudah lupa kapan saatnya bisa, trus siapa yang ajarin, sepeda siapa? Mengenai sepeda ini jangan dibahas dulu. Nantilah tulisan berikutnya karena ada cerita sedih tentang sepeda.


Kembali ke lapangan stol lagi. Ingatan yang paling pertama adalah vespa bapakku. Dengan vespa itu saya bisa, lapangan inilah yang punya andil. Nda usah disebut andil besar, kecuali bila latihannya naik pesawat terbang. Sewaktu latihan di lapangan, pelatih tetangga rumah. orangnya masih ada juga. Makasih pelatihku.

Pas saya bisa mobil bekas juga di lapangan ini juga latihan ulang mengendarainya. Bersama teman diwaktu sore hari selama kurang lebih 2 jam saja langsung bisa.

Sekarang lapangan ini masih terus difungsikan masyarakat untuk sekedar olahraga sore, seperti lari sore, latihan mengendarai motor/mobil, mobil dan beberapa kegiatan lainnya. Dan dimalam harinya tempat kesannya angker karena tanpa penerangan sehingga sangat romantis memadu kasih bersama sang kekasih. Bahkan saya pernah mendengar tempat ini malah ada menjadikan tempat ngesex sama pasangannya. Keliatan pernah didapat ada bekas alat kontrasepsi (kondom) ditemukan. 

Baru2 ini juga sekitar sebulan yang lalu di jadikan tempat lokasi pertemuan Komunitas Biker Se-Sulawesi. Bikers Manado, Palu, Makasar dan kabupaten di sul-sel bertemu.

sebenarnya tempat ini sangat baik di kelola dan dikembangkan sebagai pusat kegiatan keolahragaan dan pemuda di kota Malili oleh Pemda Kabupaten Luwu Timur. Cuma kendalanya tempat itu masih dalam wilayah pengelolaan perusahaan (PT. INCO) sehingga pemerintah tidak belum bisa memanfaat maksimal. 

Mungkin perlu duduk bersama dan diskusi antara Pemda Luwu Timur dan perusahaan (PT. INCO) membahasnya untuk pengelolaan dan fungsi lapangan ini. Itupun bila ada kemauan untuk mengembangkan Keolahragaan dan Pemuda di Luwu Timur.

Latihan free style di lapangan stol (dok. pribadi)

Sore hari di Lapangan stol (dok. Pribadi)
Pembukaan Jambore oleh Bupati Luwu Timur medio Mei (dok. pribadi)
Aksi free style peserta jambore (dok. pribadi)


   

Rabu, 23 Juni 2010

Hari ini Pilkada 10 Kabupaten di Sul-Sel

Hari ini tanggal 23 Januari 2010 pesta demokrasi di gelar di sepuluh (10) kabupaten di sul sel. Semua warga yang mempunyai hak pilih dan terdaftar sebagai pemilih berbondong2 ke TPS masing2.

Sebagai warga Luwu Timur saya juga barusan habis coblos. Ada 4 pasang kandidat yang bertarung untuk menempati posisi perolehan terbanyak. Di bilik suara para warga/masyarakat menentukan pilihannya. Semuanya tergantung atas hati nuraninya.

Dari pantauan saya yang kebetulan sering bolak balik antara Luwu Timur - Luwu Utara, pasangan kandidat di Luwu Utara sebanyak 9 pasang dan sebagai pasangan terbanyak secara nasional untuk pilkada kali ini. Dan bila terus menuju Makasar melalui poros trans sulawesi ada kabupaten Barru, Pangkep, Maros juga mengadakan pilkada untuk periode 2010-2015.  Begitupun kabupaten Bulukumba, Tana Toraja, Soppeng dan Selayar

Bila sebelum2nya para pendukung kandidat masing-masing pasangan mengandalkan kandidatnya, maka paling lambat sekitar jam 03.00 sore nanti sudah bisa melihat calon siapa yang akan memimpin daerahnya masing2 selama 5 tahun kedepan.

Semoga setelah ketahuan siapa yang akan menduduki posisi tertinggi di sepuluh kabupaten tersebut tidak ada gesekan yang terjadi antar para pendukung masing2 kandidat.


Senin, 21 Juni 2010

Bila Wasit yang Melanggar

sumber gambar : http://www.cambridge-united.co.uk/
Wasit sebuah pertandingan olahraga apapun dituntut untuk benar, tegas, jujur, adil dalam setiap pertandingan. Bisa dibayangkan bila keputusan wasit yang tidak tepat dalam memimpin pertandingan, pertandingan sepak bola misalnya. Bisa saja menimbulkan kekalahan salah satu kesebelasan. Bukan saja pemain yang akan protes keputusan tersebut tapi juga supporter marah. Makanya banyak kejadian sampai-sampai wasit dipukuli  pemain. Bahkan supporter ikut masuk ke lapangan buat mengeroyok si wasit.

Untuk jadi wasit bola memang tidak harus mantan atau pemain bola. Setidaknya wasit bisa memahami dan mengerti aturan dari permainan bola. Malah kalo tidak salah bahkan ada pelatihan untuk jadi wasit dan untuk liga profesional ada persyaratan khususnya.

Untuk liga tarkam persyaratan untuk menjadi wasit tidak perlu harus yang pernah ikut pelatihan. Bekal pengetahuan dan pengalaman dari lapangan bola dan aturan main sudah cukup.

Pada tulisan ini saya ingin berbagi kisah lucu (setidaknya buat saya) wasit bola di kampungku. Kejadian semasa masih sekolah menengah pertama. Orang di kampungku sudah kenal betul kalo setiap ada liga tarkam orang itu jadi salah satu wasitnya.

Kebetulan pekerjaan/profesinya adalah seorang Mantri kesehatan di sebuah puskesmas. Orangnya kocak dan humoris.

Ceritanya  begini, saat diadakan pertandingan bola antar Desa, Pak Mantri ini yang dipercaya untuk memimpin pertandingan. Saat pertandingan mau di mulai sekitar jam 3.30 sang wasit belum juga tiba dilapangan. Tak berapa lama di tunggu akhirnya Pak Mantri datang tergesa2. Alasannya dia terlambat sedikit karena barusan selesai menangani pasien di Puskesmas.

Pertandingan pun dimulai dengan meniupkan pluitnya.

Babak pertama selasai, wasit memimpin pertandingan dengan sukses meskipun terlihat ada pelanggaran2 kecil tapi tidak membuahkan kartu kuning maupun merah.

Babak setelah turun minum pertandingan kembali dilanjutkan. Kedua kesebelasan berjuang untuk menggolkan ke gawang lawannya masing2. Wasit terus memimpin pertandingan dengan baik.

Kira2 pada menit2 terakhir pertandingan salah seorang pemain meng-tackle pemain lawannya. Pemain yang kena tackle jatuh. Wasit melihat sebagai pelanggaran dan patut di ganjar kartu kuning. Sang wasit kemudian mengambil kartu di saku bajunya lalu mengangkat ke pemain sebagai pelanggaran. Namun apa yang terjadi bukan kartu kuning malah kartu merah yang keluar sehingga mau tidak mau memaksa pemain itu harus keluar lapangan.

Atas kejadian ini pemain dan temannya merasa dicurangi sehingga protes. Bahkan pendukung kesebelasan juga protes atas keputusan wasit. Saat pemain yang melanggar protes dan meminta penjelasannya. Jawaban/penjelasan wasit ke pemain sambil senyam senyum (dalam bahasa daerah bugis) “Messu banno jolo, sala redduka kartue, silo. Tabbuluni”. Kira-kira begini artinya: “Saya salah cabut kartu (harusnya kuning), sudah terlanjur. Keluar saja dulu”. Karena dasar wasit ini orangnya kocak dan mereka saling kenal/akrab, pemain itu rela saja keluar lapangan.

Untungnya sampai pertandingan usai kedua kesebelasan imbang/seri.

Belakang ketahuan menurut pengakuan sang wasit tersebut dua kartu yang dikantong tersebut semuanya merah. Wkwkwkwk….

Kamis, 03 Juni 2010

Posting Via Email di Blogku [Deal & Able]

pengen posting ke blogku via email. caranya pernah tau [dulu]. kelupaan, emailnya apa ? maksud email yang dituju. tadi iseng cari tau di google, trus ikut petunjuknya akhir saya bisa tau ulang email itu.

postingan ini buat ngetes saja. mau buktikan. semoga berhasil....

klo memang cara ini praktis buat posting ke blog, saya akan trus pake. nanti diliat gmana hasilnya posting via email.

oke sekarang saya akhiri tulisan ini dulu. klo ada kesempatan saya akan menuliskan cara/langkah2nya buat blogger.....

udah dulu yah....
salam blogger....

Jumat, 28 Mei 2010

Mau Awet Muda, Bershalawat !

Sebenarnya tulisan ini sudah lama ingin saya tuliskan tapi berhubung sering kelupaan jadinya tidak jadi2. Terus bila dituliskan ada perasaan malu dan tidak PD bila ada yang baca lalu mengomentarinya. Berhubung ada nilai yang mulia dan doa didalamnya saya akhirnya menuliskannya. Semoga yang membaca bisa jadi ilmu lalu ada  yang mempraktekkan. 

Melalui tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman sekitar 10 tahun yang lalu. Saat itu lagi sering2 gaul di kompleks tempat saya tinggal di Makassar. Dari sekian teman2 yang ada saya paling yunior. Rata2 sudah pada hampir dan selesai kuliahnya. Tapi diantara semuanya ada satu senior yang sering ngobrol berdua sampai larut malam. Lantaran seringnya sama dia akhirnya kayak seperti kakak sendiri.

Senior ini sudah kerja dan berkeluarga. Karena keseringan bergaul dengannya jadi banyak waktu memperhatikan tingkah dan raut mukanya. Semua senior di kompleks itu rata2 awet muda. Maksudnya karena sudah berkeluarga dan punya anak masih tetap raut muka masih kencang seperti saat masa awal2 berkuliahnya. Dari situ saya iseng bertanya ke dia " resep apa sampai bisa awet muda/muka kencang?" Lama juga dia berpikir sampai akhirnya dia memberikan jawaban "cukup berselawat kepada Nabi di saat kau mandi". Terus saya kembali bertanya "gimana caranya berselawat saat mandi?" Dia menjelaskan dengan membacakan selawat 3 kali lalu meniupkan ke air di gayung kemudian di masukkan ke mulut sampai penuh. Air tersebut lalu tahan sampai mandi selesai. 

Wajah kencang/awet muda terus jadi dambaan siapapun. Akhir saya mempraktekkan karena ingin juga awet muda. Pertama saat paraktekkan rasanya kecapain menahan air yang penuh di mulut. Kulit muka terasa tertarik akibat dorongan air yang penuh dalam mulut. Tapi lama kelamaan sudah jadi kebiasaan rasa capek malah hilang. 

Sampai sekarang kebiasaan itu masih tetap saya lakukan. Ada yang kurang bila mandi tanpa melakukan "ritual" itu. Kalo di dihitung sudah lebih dari sepuluh tahunan. Saya hampir tidak percaya sama yang sudah saya lakukan. Bayangkan bila sehari mandi 2 kali, berarti saya berselawat sebanyak 2 kali dalam sehari di luar berselawat di ibadah shalat. Kalo dalam 10 tahun, tinggal kalikan saja 10 kali 365 kali 2. setidaknya saya berselawat 7300 kali.

Lantas apakah saya jadi awet muda di usia sekarang ? Jawabnya tentu sangat subjektif bila saya bilang "iya". Setidaknya saya hanya bersyukur bisa setiap harinya berselawat kepada Sang Nabi.

Bila toh membuatku tetap awet muda, syukur Alhamdulillah. 
Sedikit kesaksian orang2 (Bukan Narsis).
1. Menyangka adik saya sebagai kakak saya, padahal saya sulung.  
2. Saat PDKT sama mantan pacar (istri), adiknya menyangka saya masih ABG.
3. Teman istriku berkata ke istri, bilang saya style masih seperti anak kuliahan. 
Kapan2 saya tambahkan, hehehe...

Kembali ke Berselawat, bagi teman kompasianers [muslim] boleh mencoba dan temukan manfaatnya berikut pahalanya bersalawat....


Keep Sharing...
 

Senin, 24 Mei 2010

Suka dan Duka Setahun Bersamamu, Nak !

Hauzan Irhab Nabil ( Able )
Tulisan ini bukan membahas arti dari kata bahasa Inggris. Kata yang saya maksud adalah nama panggilan anakku yang kedua Able (baca: Abil). Sebenarnya nama ini hanya plesetan dari akhir namanya, biar sedikit keren dan mengandung arti positif, Mampu/sanggup. Nama lengkapnya sebenarnya adalah Hauzan Irhab Nabil. Nama ini kudapat dari penulusuran di internet. Lama juga dapatnya ,kira2 seminggu dari hari kelahirannya. 18.00 teng, tanggal lahirnya 23 mei 2009, di Rumah sakit Andi Djemma, Masamba, Luwu utara. 

Hari ini bertepatan dengan hari kelahirannya jadi dia sedang berulang tahun. Selama setahun banyak suka dan duka mengiringi kebersamaan dengannya. Saya, mamanya dan kakaknya setiap hari selalu menemani bermain dan bercanda. Hari2 kami lewati bersama2  selama setahun banyak tingkah2 lucu yang membuat dalam rumah ramai dengan tawa. 

Diantara hal yang paling berkesan adalah bila memandikannya dipagi hari. Ada yang berbeda dari kakaknya sewaktu memandikan. Adiknya ini lebih tahan dan tidak nangis menahan dinginnya air pagi.
Dukanya saat sakit. Setidaknya sudah dua kali dia dirawat di rumah sakit (opname) dan sekali rawat jalan. pertama saat berkunjung di Sabbang, Luwu Utara di rumah neneknya. Sakitnya muntah2 terus. Khawatir dehidrasi, segera di larikan ke  RS. A. Djemma, Masamba, Luwu Utara. Sesampai diruang ICU, segera petugas/paramedis memasang infus untuk mengatasi gejala dehidrasi. Saat itu diambil keputusan untuk dirawat inap/opname. Selama 4 hari dirawat. Pada hari ke3 diambil sample darahnya untuk diteliti di laboratorium, saya menanyakan gimana hasil dari pemeriksaaan darahnya ? Menurut petugas laboratorium bahwa anak saya kena Malaria.

Di hari keempat dokter mengizinkan untuk kembali ke rumah sambil di beri resep obat untuk Malaria. Ongkos perawatan dan obatnya lumayan memberatkan tapi uang tak jadi soal yang penting anak bisa sehat kembali. 
Berselang sekitar 2 atau 3 minggu setelah keluar dari rumah sakit Masamba, saat itu sudah di Malili, Luwu Timur. Tengah malam sekitar jam 3.00, si Able terkena demam tinggi, segera kami mengambil keputusan untuk membawa ke Puskesmas Malili. Sialnya waktu itu mobilku remnya bermasalah terpaksa minjam mobil teman untuk ke Puskesmas.
Di puskesmas itu, dokter dan tenaga medis tidak sanggup menangani danakhirnya dirujuk ke rumah sakit I Lagaligo Kecamatan Wotu, Luwu Timur. Karena letak Rumah sakit tersebut bukan di ibukota kabupaten (Malili) kami diantar pakai mobil ambulans puskemas. Jarak ke Rumah Sakit sekitar sejam perjalanan dan anakku dalam keadaan sudah diinfus. Tiba di ICU, diperiksa sebentar kemudian dibawah keruang perawatan anak2. Ada 2 hari lamanya dirawat di rumah sakit tersebut. Anakku mengalami infeksi saluran pernafasan. Bersyukur karena biaya perawatan dan obat semuanya gratis. Begitupun ambulans yang mengantarkan kami ke Rumah sakit. 
Sedikit tentang Kesehatan Gratis. Program kesehatan gratis sejak 5 tahun yang lalu berlaku di Luwu Timur. Bagi warga Luwu Timur patut bersyukur dengan program kesehatan gratis. Hanya dengan bermodal kartu keluarga semua biaya obat dan perawatan semuanya gratis  baik di Puskesmas atau Rumah Sakit.  Kalau ditanya kepada siapa saya, mamanya dan anak saya berterima kasih atas kegratisan ini, selain berterima kasih terlebih dulu kepada Allah SWT. Juga kepada dokter2, tenaga paramedis, supir ambulans tak lupa harus juga berterimakasih kepada penggagas program kesehatan gratis yaitu Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma.

 Tak berapa lama sepulang dari perwatan di Rumah Sakit Wotu, kesehatan si Able kambuh lagi. Kami lagi2 harus ke Puskesmas Malili dan langsung meminta rujukan ke Rumah Sakit PT. Inco Soroako (Luwu Timur). Pemikiran waktu itu perawatan di rumah sakit tersebut berstandar lebih dari rumah sakit Pemerintah. Dari Puskesmas Malili mamanya dan adikku menemani ke Soroako dengan memakai ambulans. Saya menyusul kemudian dengan kendaraan sendiri. Saat tiba di ruang ICU lansung ditangani oleh dokter dan tenaga medis rumah sakit PT. INCO.

Perawatan awal si Able langsung diberi obat penurun demam/panas tinggi. Obat tersebut  sangat berbeda dengan yang diberikan sewaktu di rumah sakit sebelumnya. Obat tersebut bukan obat yang diminum tapi semacam tablet yang dimasukkan ke dalam dubur/anus. Tak berapa lama panasnya berangsur2 turun. Disamping itu juga di ambil sample darah, yang kemudian hasil pemeriksaan/penelitian darah tersebut malaria negatif.

Waktu itu kami diizinkan untuk pulang dan hanya rawat jalan saja dan di berikan obat antibiotik.

Sampai saat ini sekembali dari Soroako, syukur Alhamdulillah anakku dalam keadaan sehat2.  Semoga begitu seterusnya.

Menjelang genap setahun umur sudah mulai belajar satu dua langkah dan pas di usia 1 tahun sudah beberapa langkah untuk berjalan.

Tulisan ini kupersembahkan untukmu sebagai pelengkap Ulang Tahunmu.

SELAMAT ULANG TAHUN ANAKKU, SEMOGA SEHAT SELALU, AMIN.
PELUK DAN CIUM SELALU UNTUKMU.

Jumat, 16 April 2010

Kerja di China Katolik Taat

Tepat 4 bulan selepas di wisuda di Jurusan Teknik Sipil Unhas di tahun 2000, saya di beri info oleh teman sekampus  kalau ada senior yang cari Tenaga Sipil.  Karena masa 4 bulan itu terasa menjemukan tak ada kegiatan, akhirnya saya langsung ketemu seniorku. Senior ini 5 tahun diatasku dan kebetulan juga akrab dengan saya dan teman lainnya.

Sebelum ketemu saya memastikan nanti pertanyaan tentang kemampuan mengopersionalkan komputer. Saat ketemu, perkiraanku tidak meleset, dia bertanya ke saya sanggup tidak mengoperasikan komputer ? Saya bilang ke seniorku saya sanggup mengoperasikan program MS. Office. Padahal sebetulnya sama sekali buta sama program MS. Office terutama MS. Excel.

Karena sewaktu kuliah nanti kalau kerumah teman yang punya komputer baru bisa lihat dan buka komputer, itupun hanya buat main Game. Kalau ada tugas kuliah komputer paling teman yang punya komputer di mintai tolong untuk kerjakan. Maklum saat itu di makassar masih jarang mahasiswa yang  punya komputer.

Mengantisipasi kekecewaan seniorku saat di kantor/tempat kerja nantinya, beberapa jam sebelum berangkat ke lokasi pekerjaan yang berada di ibukota kabupaten. Kata seniorku pekerjaan kita adalah men-design [perencanaan] proyek perpipaan sarana air bersih perkotaan. Lalu saya minta di ajar sama teman kuliah yang kebetulan bertetangga dengan asramaku. Saya minta di ajarkan cara membuat tabel dan operasi matematika di program excel. Seingatku cukup 2 jam kursus singkat itu saya sudah bisa menjalankan program excel.

Singkat cerita sayapun sudah kerja dan berkat ilmu dari teman bisa menyelesaikan tugas2 kantor dengan baik. Setelah hampir sebulan kerja, saat menunggu kompensasi profesional [gaji]. Waktu bergabung kerja saya memang tidak membicarakan berapa gaji yang akan diberikan. Pikiran waktu yang penting kerja dulu dan sekaligus dapat pengalaman.

Tiba saat diberikan gajiku dalam sebuah amplop dan saat kubuka ternyata lumayan juga nilainya waktu itu. Hasil kerjaku bulan itu langsung kusisikan buat ibuku dan separuhnya kusimpan. Tak terasa pekerjaan ditempat kerja akhirnya selesai. ada 5 bulan lamanya. Setelah proyek itu selesai kami pun juga saya ke Makasar untuk menyusun langkah selanjutnya, maksudnya cari kerja lagi.

Terus apa dimana hubunganya dengan judul diatas? Tunggu dulu, kalau mau,  ikuti terus saja sampai tulisan ini selesai.

Sepulang dari Jakarta yang sempat nganggur selama 6 bulan akhirnya balik ke makasar lagi. Seminggu di Makassar ada tetangga di kompleksku memberitahu kalau perusahaan kontruksi yang cari tenaga kerja. Dia menyuruhku memasukkan lamaran.

Tiga hari setelah kumasukkan lamaranku, telpon dari perusahaan itu menyuruhku ke kantornya untuk melakukan test. Test awal yang di ujikan adalah bahasa Inggris. Seingatku waktu itu saya di berikan adalah selembar sobekan majalah berbahasa Inggris untuk diterjemahkan. Berbekal sedikit kemampuan saya bisa menyelesaikan test itu tapi sedikit keringatan.

Dari test itu saya akhirnya diterima di kantor tersebut. Perusahaan ini pemiliknya adalah suami istri beragama Katolik.

Setelah diterima besoknya langsung di suruh masuk kantor. Berangkat dari pukul 7.30 karena jadwal masuk jam 8.00. Saat pertama memasuki kantor ini saya mengetuk pintu dan langsung ibu direktur menyambutku dengan salaman sambil berkata “semoga Tuhan memberkati”.

Saat pertama masuk di perusahaan ini saya memperkenalkan diri sama karyawan2 lainnya. Posisiku waktu itu sebagai cost estimator. Jumlah karyawan waktu ada 12 orang dengan berbagai agama. Ada muslim, Kristen Protestan, Katolik dan Hindu.

Suasana di dalam kantor terasa sekali nuansa relegiusnya, disetiap dinding yang gampang dilihat terpasang satu salib. Sasama karyawan saling menghargai.

Kalau lagi waktu istirahat dan makan, kami semua berkumpul diruang makan yang kebetulan disediakan dikantor. Saat mau shalat saya ke masjid belakang kantor. Disaat setelah sholat  itulah saya sempatkan merokok, karena ibu direktur selalu menasehati untuk tidak merokok baik didalam maupun diluar. Pernah suatu waktu ada teman kedapatan merokok, ibu direktur menasehati dengan  sedikit marah.

Pemilik perusahaan ini juga memelihara anjing. Ada 4 ekor anjing. Kadang menjengkelkan saat sedang asyik kerja tiba2 ke4 anjing itu masuk ke ruang kerja dan mendekati karyawan2. Bukan itu saja baunya yang busuk menusuk hidung terutama dari satu anjing yang seluruh badannya kurapan. Lebih saat lagi makan siang selera makan langsung hilang.

Menurut karyawan yang sudah lama kerja pimpinan perusahaan sangat cinta dan sayang sama anjing dan berdosa kalau anjing yang kurapan di buang.

Sebagai pemeluk agama yang taat, selalu setiap bulannya kami ketemu dengan pastor dan biarawati datang berkunjung ke kantor. Pastor dan Biarawati itu kalau pulang pasti membawa banyak kardus mie instan dan beras. Suatu waktu saya di panggil ke ruangan Pimpinan yang Laki2 saya memperhatikan buku2 dan Al Kitab yang ada dimejanya selain itu juga ada Al-Quran. Dalam pikiran saya, mungkin Al-Quran di baca untuk mengkaji dan membandingkan dengan Al-Kitab.

Pernah juga sekali waktu saya di panggil ibu Direktur ke ruangannya. Hanya untuk mempelihatkan semacam hiasan gantungan yang bertuliskan huruf Arab. Si Bos perempuan ini mengatakan bahwa ini oleh2 dari Arab Saudi tapi saya waktu tidak sampai menanyakan apa arti dari tulisan arab tersebut.

Saat perayaan hari Imlek semua karyawan turut merayakan dan memberikan selamat kepada pimpinan. Dan tak lupa juga pimpinan memberikan Angpao ke semua karyawan. Wuh senang juga rasanya menerima dan  juga pertama kali menerima angpao.

Walaupun masa kerjaku cuma 8 bulan tapi banyak pelajaran yang saya dapat dari perusahaan ini dan kedua bosku.


Selasa, 06 April 2010

Nikmatnya Sensasi Kepedisan Makan Dangkot


masakan dangkot (dok. pribadi)
Ada banyak sebenarnya tempat makan (warung makan) yang di sepanjang jalur Palopo-Luwu Utara-Luwu Timur. Berbagai jenis makanan yang di tawari seperti ikan bakar, Coto Makassar, Masakan Padang, Aroma Luwu dan masih ada beberapa jenis lainnya.
Salah satu jenis makanan yang mungkin masih kurang populer bagi sebagian orang adalah masakan bernama “Dangkot”. Nama masakan ini merupakan singkatan dari kata Daging Kotte. Daging artinya daging, Kotte yaitu itik.

Jenis makanan ini setahu saya barusan dengar berapa tahun lalu. Untuk ukuran makanan di sulawesi selatan kepopulerannya belum sama dengan Coto Makassar, Sop Saudara Pangkep dan Aroma Luwu. Saat itu cuma dengar saja dan belum merasakan.

menu lengkap dangkot (dok. pribadi)
Saat ini bila ke warung makan dangkot jangan berharap akan makan daging itik, mungkin karena pemilik warung susah mendapatkan itik di pasar. Sebagai penggati daging itik adalah ayam kampung dan nikmatnya setara dengan daging itik.

Warung Dangkot ini bisa di temui dalam perjalanan antara kota Palopo-Masamba (Luwu Utara)-Malili (Luwu Timur). Salah satu warung yang sering di singgahi untuk menikmati masakan Dangkot adalah warung Abadi Trans yang masih dalam wilayah Luwu Utara tepatnya di Minna, Kec. Bone-Bone. Seingatku bila melakukan perjalanan sudah 2 kali mampir di warung itu.

plang warung dangkot (dok. pribadi)
Biasanya yang mampir di warung itu mobil angkutan dari Makassar menuju ke Palu (Sulteng), Luwu Timur, dan Kendaari (Sulawesi Tenggara). Selain mobil penumpang juga mobil-mobil pribadi dan pengangkutan barang banyak terparkir baik siang dan malam hari.

Menikmati masakan ini kita akan merasakan sensasi kepedisan dan kelezatan daging ayam kampung. Lantaran perpaduan keduanya makanya keringat pasti bercucuran.
warung dangkot (dok. pribadi)
Warung ini berdiri sejak tahun 2006 dan telah membuka cabang di beberapa kota, diantaranya Masamba (Ibukota Kab. Luwu Utara), Malili (Ibukota Kab. Luwu Timur), Mangkutana (Luwu Timur menuju ke Sulteng). Kesemua cabang dikelola oleh anak2 pemilik warung ini. Menurut pemilik warung akan membuka cabang di tempat kota2 lain.
Menurut pemilik warung bila salah meramu racikan bumbu untuk Dangkot akan membuat masakan terasa pahit.
Cukup dengan Rp. 20.000,- perporsinya kita sudah kekenyangan lengkap dengan ayam goreng kampung.
Bagi berminat mencoba dirumah dibawah ini ada resepnya yang saya ambil blog http://torajamelo.blogspot.com/

CHICKEN IN GINGER PLANT
(dangkot ayam)
Mama Danny’s version
INGREDIENTS: 2 chickens – cut up into small pieces
HERBS/SEASONING/SPICES:
1 litre grated lengkuas (ginger plant)
mix & crush:
0.25 litre red and green chillies
6 garlic
10 red onions
10 lemon grass-sliced
salt
3 ginger
METHOD OF COOKING:
- stir fry all crushed spices
- mix with chicken pieces
- leave on small fire, stir until no more juice is left
- mix in lengkuas
Selamat mencoba resep diatas, semoga berhasil…

Selasa, 30 Maret 2010

Bola Baru, Hadiah Ulang Tahunmu Nak...

Entah dari mana awalnya dia begitu antusias sekali dengan bola. Sejak tahu selalu saja bila ketemu benda bulat dan bundar pasti akan ditendangnya. Suatu ketika entah kemana bola-bolanya sehingga membuatnya menangis. Karena waktu itu  di malam hari pamannya terpaksa membuat bola-bolaan dari kertas-kertas bekas.

Menurut pengakuan Mamanya, mulanya senang sama bola sejak mulai pintar jalan. Sejak ketahuan kesenangan sama main bola, Mamanya membelikan bola saat belanja di pasar. Awal cuma dibelikan bola dari bahan karet yang bila disentuh saja sudah  menggelinding apalagi bila ditendang. Tapi cuma senang sama bola itu sebentar. Mungkin bosan dan kurang senang dengan bola karet itu akhirnya di belikan bola berbahan plastik.

Dengan bola plastik itu bila sore hari di halaman depan rumah sebelum  mandi sore, saya dan sepupunya menemani bermain  bola. Berlagak seperti pemain bola betulan saya menggiring bola lalu menendang. Harapannya dia bisa mencontoh apa yang saya lakukan. Setelah itu kubiarkan dia bermain bersama sepupunya yang 3 tahun lebih tua. Keduanya bergantian menendang sampai keringatan. Saya hanya mengawasi dan menjaga agar bolanya tidak ke jalan raya dan selokan.

Bila sore, terkadang juga adikku (pamannya) mengajak ke pinggir sungai menikmati minuman jus yang kebetulan  berdekatan lapangan bola. Dia bukannya menikmati minumannya malah lebih memperhatikan aksi pemain bola yang lagi latihan.

Karena hampir setiap hari bermain dengan bolanya, kemampuan menendang dan teknik menendang sudah berkembang dari awalnya menendang dengan bola hanya menggelinding saja, sekarang pola menendang dengan melambungkan bola keatas. Kekuatan tendangannya pun lumayan kencang untuk anak seumurannya.

Sekarang bola plastiknya sudah jarang lagi dipakai dan terganti dengan bola kaki seperti yang di pakai pemain dewasa tapi ukuran untuk anak-anak.
Melihat minatnya yang besar sama bola saudara mamanya membelikan sepasang seragam baju bola kesebelasan Inter Milan. Dengan baju itu selalu di pakainya bila bermain bolanya. Saat kami nonton TV di ruang nonton bila kebetulan kami memindahkan acara pertandingan sepak bola dia akan menangis. Kami pasrah dan terpaksa mengikuti keinginannya.

Karena belum lancar bicaranya dia menyebutkan kata bola dengan sebutan "BO".

Tulisan diatas kudedikasikan buat putra pertamaku "deal" yang berulang tahun kedua pada hari ini tanggal 31 Maret 2010. Tadi sore kusempatkan membelikan sebuah bola baru sebagai hadiah ulang tahunnya. Semoga  di beri kesehatan dan umur yang panjang. Bila kelak dia sudah besar dan memilih sebagai pesepak bola professional aku akan mendukungnya.

SELAMAT ULANG TAHUN UNTUKMU, ANAKKU...

Minggu, 28 Maret 2010

Diah Marsidi Lupa ke Kampung Makasar

Sebuah buku yang menarik untuk di baca dalam perjalanan adalah buku kisah perjalanan. Bagi sebagian orang mungkin setiap kali bepergian selain tas, buku menjadi bawaan yang wajib untuk disertakan, selain laptop, hp ato kamera juga perlu. Kelima bawaan membuat perjalanan semakin berkesan. Bisa jadi mungkin bawaan yang di maksud diatas jadi bawaan wajib blogger bila bepergian.

Saat diperjalanan dengan membaca buku membuat waktu jadi terasa lebih singkat sampai ditujuan. Sambil menikmati perjalanan di atas kendaraan kita bisa membaca buku.

sudah menjadi kebiasaan setiap bepergian selalu ada tiga bacaan yang kubawa, 2 buku dan majalah. Salah satu buku yang menarik yang beberapa kali ikut bepergian bukunya Dia Marsidi. Sekali Merengkuh Dayung judulnya dengan subjudul kisah perjalanan.

Sebenarnya buku ini tidak aku beli di toko buku. Buku Diah Marsidi ini kutemui di rumah kawanku yang sudah berserakan dengan bacaan lain. Karena penasaran dengan isi buku itu akhirnya berniat meminjamnya. Tapi kata temanku miliki saja buku itu karena sudah tamat bacanya beberapa kali.

Saat itu saya kemudian bertanya siapakah Diah Marsidi ? Dari halaman pengantar penerbit tertulis bahwa dia itu seorang wartawan senior Kompas, sehingga membuatku penasaran akan cerita2nya.

Buku ini sangat menarik, isinya berisi catatan perjalanannya di dalam negeri dan luar negeri. Diantara di dalam negeri perjalanan ke bali mengejar ikan paus di pantai lovina. Selain itu perjalanan yang di ceritakan adalah saat ke pulau kalimantan berburu pesut (lumba2 air tawar) di danau semayang dan Bekantan .

Tak kalah menariknya kisah Diah Marsidi bergaul dan bertemu dengan masyarakat dan budaya di daratan Eropa, Amerika dan Australia. Diantara yang berkesan saat membaca kisah saat beranjak pergi dari penjual di pasar Firenze, Italia, yang menawarkan tas, lalu di jawab yang itu asal dari Negara saya, bahannya disebut Batik.

Ada juga cerita saat susahnya ngatri untuk dapat tiket buat peliputan di olimpiade Sydney. Di benua afrika tepatnya di Afsel Diah Marsidi menceritakan kelana menyusuri kota Cape Town-Worcester-Montagu, Oudtshoorn-Goerge-Knysa dan indahnya wisata Garden Route. Dan masih banyak cerita lain di beberapa negara.

Sampai saat ini buku Diah Marsidi masih sementara aku baca. Saat membaca kadang juga berpikir asyiknya berkeliling dunia. Dan saat membaca keindahan alam Afsel jadi berkhayal rasanya ingin juga berkunjung kesana sambil menyempatkan menonton pesta sportakuler piala dunia.

Sayang dalam buku kisah perjalananya di Cape Town, afsel Diah Marsidi tidak menceritakan kunjungan ke kampung macassar sekaligus ziarah ke makam Pahlawan di dua Negara (Indonesia & Afsel) Sheh Yusuf Al Makasari Al Bantani. Kampung ini merupakan tempat berkumpulnya para kerabat dan pengikut pahlawan internasional yang menginspirasi Nelson Mandela.

Sejak bergabung di Kompasiana ini belum pernah baca satu pun tulisannya Diah Marsidi. Semoga dengan tulisan Diah Marsidi bisa menulis di Kompasiana…. Semoga…..

Selasa, 02 Maret 2010

Gerakan Tanam Bakau di Pesisir Luwu Timur

Pelestarian Lingkungan Hidup bukan hanya tanggung jawab Pemerintah setempat tapi seharusnya menjadi tanggung jawab semua pihak, kita jangan sama-sama bekerja tapi mestinya bekerjasama.
Baliho Kegiatan MDG's Pesisir Luwu Timur  (Dok. Pribadi)

Kabupaten Luwu Timur Sebagai Kabupaten yang mempunyai garis pantai terpanjang di Sulawesi Selatan, dengan panjang 118 km' (4 Kecamatan, 11 Desa) yang terletak di teluk Bone dan hampir 10%  penduduknya mendiami yang matapencahariannya sebagai nelayan dan petani tambak.

Dengan kondisi ini daerah pesisir Luwu Timur ada berbagai kendala/masalah yang menjadi beban pemerintah setempat, mulai dari masalah kesehatan,pendidikan dan kelestarian Lingkungan Pesisir.
Dari hasil profilling yang telah dilaksanakan oleh Destructive Fishing Watch (DFW Indonesia) tahun 2007 menunjukkan statistik 34,73% masuk dalam kategori miskin, 500 anak usia sekolah tidak dapat bersekolah dan 216 penduduk 15-24 tahun buta aksara.

Sejak tahun itu sampai sekarang Pemda Luwu Timur terus melakukan kerjasama dengan perusahaan tambang (PT. INCO), LSM dan partisipasi masyarakat melakukan pengelolaan potensi kelautan, pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan pesisir.

Diantara yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Timur bersama Stakeholder (PT. INCO, LSM dan Masyarakat)
1. Pengembangan potensi kelautan khususnya perikanan tambak dengan budidaya polikultur. Pola Polikultur ini ada tiga komoditas yang di kembangkan dalam satu tambak yakni udang, ikan bandeng dan rumput laut jenis Gracilaria. Dengan pola ini pendapatan masyarakat pesisir bisa berlipat dua kali.
2. Pengembangan UKM dan usaha perempuan pesisir, melalui bantuan permodalan dan pelatihan bagi perempuan  dalam industri rumah tangga.
3. Program kesehatan gratis melalui pembangunan sarana kesehatan terapung (Pustu terapug) erikut pelibatan tenaga paramedisdi daerah pesisir. Pelayanan kesehatan gratis ini meliputi imunisasi, penyuluha gizi dan pemberantasan penyakit menular.
4. Program pendididkan gratis. Pendidikan gratis di mulai dari tingkat SD sampai SMU, perbaikan saranadan prasaran pendidikan.

Dari ke empat program yang telah dilakukan oleh Pemda Kabupaten Luwu Timur dan stakeholder dalam hal ini PT. INCO, LSM dan masyarakat terutama masyarakat pesisir menunjukkan hasil maksimal dan manfaatnya sudah dirasakan.

Seiring peningkatan taraf hidup masyarakat pesisir, hambatan dan tantangan  atas pelestarian lingkungan pesisir bagi pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan. Ini diakibatkan dari masih adanya konversi lahan di pesisir pantai dan penebangan oleh masyarakat yang menyebabkan ekosistem mangrove di sebagian garis pantai berkurang menjadi 70%, menurut Kepala dinas Kelautan dan perikan Luwu Timur.  

Untuk mengatasi hambatan ini Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dan PT. INCO melalui program Community Development serta LSM dan masyarakat untuk peduli atas problem pelestarian di daerah pesisir.

Sebagai upaya mengatasi problem ini telah dilakukan upaya penanaman kembali mangrove di zona pesisir yang dekat dengan pemukiman nelayan/petambak pesisir. Disamping permasalahan ekosistem mangrove juga masalah kerusakan terumbu karang juga telah dilakukan rehabilitasi terumbu karang di pesisir.

Sampai dengan tahun telah dilakukan sebanyak 2 kali. Pertama dilakukan pada tahun 2008 tepat pada tanggal 28 April, melalui acara Kemah Bakti dan Aksi Duta Pesisir yang dilaksanakan oleh Destructive Fishing Watch (DFW Indonesia) yang di sponsori oleh Pemkab. Luwu Timur dan PT. INCO. Dalam Kemah Bakti dan Aksi Duta Pesisir beragam acara mulai dari pemutaran Film lingkungan, games bertema lingkungan, Lomba menggambar bertema wilayah pesisir sampai aksi penanaman 1000 pohon mangrove dari jenis Rhizopora sp.

Ratusan anak-anak madrasah dan tsanawiyah bergabung dengan Remaja Masjid, Karang Taruna dan masyarakat di pantai Pasi-pasi, Lampia, Kab. Luwu Timur melakukan penanaman pohon mangrove.
Kegiatan penanaman mangrove, 28/04/2008 (Dok. Lembar)

Untuk penanaman yang kedua kalinya dilaksanakan, tanggal 28 Pebruari 2010, dilaksanakan oleh Pemuda Pemerhati  Pesisir Luwu Timur di dukung oleh Pemkab. Luwu Timur dan PT. INCO, melaksanakan penanaman pohon mangrove yang berlokasi di pantai Lagowari, Desa Baruga, Kec. Malili. Lokasi ini hanya di tempuh dengan sekitar 45 menit dari sungai Malili dengan menggunakan perahu motor (Katinting).

Pantai Lagowari, Desa Baruga, Kec. Malili, 28/02/2010 (Dok. Pribadi)
Spanduk Kegiatan Penanaman Mangrove (Dok. Pribadi)
Penanaman ini juga melibatkan unsur pelajar dan guru dari beberapa sekolah di Kab. Luwu Timur. Jumlah total yang melaksanakan penanaman 20.000 mangrove sebanyak 200 orang.

Saat Penanaman (Dok. Pribadi)
Lagi tanam bibit Mangrove (Dok. Pribadi)
Penanaman selesai dilaksanakan (Dok. pribadi)

Penanaman pohon mangrove ini sebagai kelanjutan dari Pekan MDG's Pesisir Luwu Timur  dengan tema acara Pembangunan Berkelanjutan, Lingkungan Lestari, Masyarakat Sejahtera, yang mulai dilaksanakan pada tanggal 12/02/2010. Melalui Pekan MDG's Pesisir Luwu Timur itu dicanangkan Gerakan Tanam Bakau di Luwu Timur. Pencanangannya oleh Bupati Luwu Timur, H.A. Hatta Marakarma yang didukung oleh Camat2 dan Kepala2 Desa daerah pesisir, Kepala2 Dinas, LSM dan masyarakat petambak. Saat itu juga dilaksanakan penyerahan pohon mangrove secara simbolis oleh Bupati Luwu Timur, H.A. Hatta Marakarma.   

Foto bersama Bupati Luwu Timur usai Pencanangan Gerakan Tanam Bakau (Dok. pribadi)

Selain pencanangan tanam bakau, pada acara MDG's Pesisir Luwu Timur juga diadakan Pameran hasil kerajinan makanan oleh UKM perempuan pesisir, perlombaan Bala2 (perahu motor kecil) dan lomba menggambar bagi anak sekolah dasar.

Pameran UKM perempuan (Dok. pribadi)

Lomba Perahu Bala2 (Dok. Pribadi)


Sebagai acara penutup dari Pekan MDG's Pesisir Luwu Timur ini juga di selenggarakan lokakarya/workshop MDG's Pesisir yang menghadirkan pembicara dari Bappenas DR, Ir. La Ega, MS (Program Target MDG's) dan Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Sudirman Saad, SH, MH. Kemudian di lanjutkan Penandatanganan Komitmen untuk Pencapaian Target MDG's di Luwu Timur sebelum tahun 2015.

Lokakarya/Workshop MDG's Pesisir di Luwu Timur (Dok. Pribadi)