Jumat, 28 Mei 2010

Mau Awet Muda, Bershalawat !

Sebenarnya tulisan ini sudah lama ingin saya tuliskan tapi berhubung sering kelupaan jadinya tidak jadi2. Terus bila dituliskan ada perasaan malu dan tidak PD bila ada yang baca lalu mengomentarinya. Berhubung ada nilai yang mulia dan doa didalamnya saya akhirnya menuliskannya. Semoga yang membaca bisa jadi ilmu lalu ada  yang mempraktekkan. 

Melalui tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman sekitar 10 tahun yang lalu. Saat itu lagi sering2 gaul di kompleks tempat saya tinggal di Makassar. Dari sekian teman2 yang ada saya paling yunior. Rata2 sudah pada hampir dan selesai kuliahnya. Tapi diantara semuanya ada satu senior yang sering ngobrol berdua sampai larut malam. Lantaran seringnya sama dia akhirnya kayak seperti kakak sendiri.

Senior ini sudah kerja dan berkeluarga. Karena keseringan bergaul dengannya jadi banyak waktu memperhatikan tingkah dan raut mukanya. Semua senior di kompleks itu rata2 awet muda. Maksudnya karena sudah berkeluarga dan punya anak masih tetap raut muka masih kencang seperti saat masa awal2 berkuliahnya. Dari situ saya iseng bertanya ke dia " resep apa sampai bisa awet muda/muka kencang?" Lama juga dia berpikir sampai akhirnya dia memberikan jawaban "cukup berselawat kepada Nabi di saat kau mandi". Terus saya kembali bertanya "gimana caranya berselawat saat mandi?" Dia menjelaskan dengan membacakan selawat 3 kali lalu meniupkan ke air di gayung kemudian di masukkan ke mulut sampai penuh. Air tersebut lalu tahan sampai mandi selesai. 

Wajah kencang/awet muda terus jadi dambaan siapapun. Akhir saya mempraktekkan karena ingin juga awet muda. Pertama saat paraktekkan rasanya kecapain menahan air yang penuh di mulut. Kulit muka terasa tertarik akibat dorongan air yang penuh dalam mulut. Tapi lama kelamaan sudah jadi kebiasaan rasa capek malah hilang. 

Sampai sekarang kebiasaan itu masih tetap saya lakukan. Ada yang kurang bila mandi tanpa melakukan "ritual" itu. Kalo di dihitung sudah lebih dari sepuluh tahunan. Saya hampir tidak percaya sama yang sudah saya lakukan. Bayangkan bila sehari mandi 2 kali, berarti saya berselawat sebanyak 2 kali dalam sehari di luar berselawat di ibadah shalat. Kalo dalam 10 tahun, tinggal kalikan saja 10 kali 365 kali 2. setidaknya saya berselawat 7300 kali.

Lantas apakah saya jadi awet muda di usia sekarang ? Jawabnya tentu sangat subjektif bila saya bilang "iya". Setidaknya saya hanya bersyukur bisa setiap harinya berselawat kepada Sang Nabi.

Bila toh membuatku tetap awet muda, syukur Alhamdulillah. 
Sedikit kesaksian orang2 (Bukan Narsis).
1. Menyangka adik saya sebagai kakak saya, padahal saya sulung.  
2. Saat PDKT sama mantan pacar (istri), adiknya menyangka saya masih ABG.
3. Teman istriku berkata ke istri, bilang saya style masih seperti anak kuliahan. 
Kapan2 saya tambahkan, hehehe...

Kembali ke Berselawat, bagi teman kompasianers [muslim] boleh mencoba dan temukan manfaatnya berikut pahalanya bersalawat....


Keep Sharing...
 

Senin, 24 Mei 2010

Suka dan Duka Setahun Bersamamu, Nak !

Hauzan Irhab Nabil ( Able )
Tulisan ini bukan membahas arti dari kata bahasa Inggris. Kata yang saya maksud adalah nama panggilan anakku yang kedua Able (baca: Abil). Sebenarnya nama ini hanya plesetan dari akhir namanya, biar sedikit keren dan mengandung arti positif, Mampu/sanggup. Nama lengkapnya sebenarnya adalah Hauzan Irhab Nabil. Nama ini kudapat dari penulusuran di internet. Lama juga dapatnya ,kira2 seminggu dari hari kelahirannya. 18.00 teng, tanggal lahirnya 23 mei 2009, di Rumah sakit Andi Djemma, Masamba, Luwu utara. 

Hari ini bertepatan dengan hari kelahirannya jadi dia sedang berulang tahun. Selama setahun banyak suka dan duka mengiringi kebersamaan dengannya. Saya, mamanya dan kakaknya setiap hari selalu menemani bermain dan bercanda. Hari2 kami lewati bersama2  selama setahun banyak tingkah2 lucu yang membuat dalam rumah ramai dengan tawa. 

Diantara hal yang paling berkesan adalah bila memandikannya dipagi hari. Ada yang berbeda dari kakaknya sewaktu memandikan. Adiknya ini lebih tahan dan tidak nangis menahan dinginnya air pagi.
Dukanya saat sakit. Setidaknya sudah dua kali dia dirawat di rumah sakit (opname) dan sekali rawat jalan. pertama saat berkunjung di Sabbang, Luwu Utara di rumah neneknya. Sakitnya muntah2 terus. Khawatir dehidrasi, segera di larikan ke  RS. A. Djemma, Masamba, Luwu Utara. Sesampai diruang ICU, segera petugas/paramedis memasang infus untuk mengatasi gejala dehidrasi. Saat itu diambil keputusan untuk dirawat inap/opname. Selama 4 hari dirawat. Pada hari ke3 diambil sample darahnya untuk diteliti di laboratorium, saya menanyakan gimana hasil dari pemeriksaaan darahnya ? Menurut petugas laboratorium bahwa anak saya kena Malaria.

Di hari keempat dokter mengizinkan untuk kembali ke rumah sambil di beri resep obat untuk Malaria. Ongkos perawatan dan obatnya lumayan memberatkan tapi uang tak jadi soal yang penting anak bisa sehat kembali. 
Berselang sekitar 2 atau 3 minggu setelah keluar dari rumah sakit Masamba, saat itu sudah di Malili, Luwu Timur. Tengah malam sekitar jam 3.00, si Able terkena demam tinggi, segera kami mengambil keputusan untuk membawa ke Puskesmas Malili. Sialnya waktu itu mobilku remnya bermasalah terpaksa minjam mobil teman untuk ke Puskesmas.
Di puskesmas itu, dokter dan tenaga medis tidak sanggup menangani danakhirnya dirujuk ke rumah sakit I Lagaligo Kecamatan Wotu, Luwu Timur. Karena letak Rumah sakit tersebut bukan di ibukota kabupaten (Malili) kami diantar pakai mobil ambulans puskemas. Jarak ke Rumah Sakit sekitar sejam perjalanan dan anakku dalam keadaan sudah diinfus. Tiba di ICU, diperiksa sebentar kemudian dibawah keruang perawatan anak2. Ada 2 hari lamanya dirawat di rumah sakit tersebut. Anakku mengalami infeksi saluran pernafasan. Bersyukur karena biaya perawatan dan obat semuanya gratis. Begitupun ambulans yang mengantarkan kami ke Rumah sakit. 
Sedikit tentang Kesehatan Gratis. Program kesehatan gratis sejak 5 tahun yang lalu berlaku di Luwu Timur. Bagi warga Luwu Timur patut bersyukur dengan program kesehatan gratis. Hanya dengan bermodal kartu keluarga semua biaya obat dan perawatan semuanya gratis  baik di Puskesmas atau Rumah Sakit.  Kalau ditanya kepada siapa saya, mamanya dan anak saya berterima kasih atas kegratisan ini, selain berterima kasih terlebih dulu kepada Allah SWT. Juga kepada dokter2, tenaga paramedis, supir ambulans tak lupa harus juga berterimakasih kepada penggagas program kesehatan gratis yaitu Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma.

 Tak berapa lama sepulang dari perwatan di Rumah Sakit Wotu, kesehatan si Able kambuh lagi. Kami lagi2 harus ke Puskesmas Malili dan langsung meminta rujukan ke Rumah Sakit PT. Inco Soroako (Luwu Timur). Pemikiran waktu itu perawatan di rumah sakit tersebut berstandar lebih dari rumah sakit Pemerintah. Dari Puskesmas Malili mamanya dan adikku menemani ke Soroako dengan memakai ambulans. Saya menyusul kemudian dengan kendaraan sendiri. Saat tiba di ruang ICU lansung ditangani oleh dokter dan tenaga medis rumah sakit PT. INCO.

Perawatan awal si Able langsung diberi obat penurun demam/panas tinggi. Obat tersebut  sangat berbeda dengan yang diberikan sewaktu di rumah sakit sebelumnya. Obat tersebut bukan obat yang diminum tapi semacam tablet yang dimasukkan ke dalam dubur/anus. Tak berapa lama panasnya berangsur2 turun. Disamping itu juga di ambil sample darah, yang kemudian hasil pemeriksaan/penelitian darah tersebut malaria negatif.

Waktu itu kami diizinkan untuk pulang dan hanya rawat jalan saja dan di berikan obat antibiotik.

Sampai saat ini sekembali dari Soroako, syukur Alhamdulillah anakku dalam keadaan sehat2.  Semoga begitu seterusnya.

Menjelang genap setahun umur sudah mulai belajar satu dua langkah dan pas di usia 1 tahun sudah beberapa langkah untuk berjalan.

Tulisan ini kupersembahkan untukmu sebagai pelengkap Ulang Tahunmu.

SELAMAT ULANG TAHUN ANAKKU, SEMOGA SEHAT SELALU, AMIN.
PELUK DAN CIUM SELALU UNTUKMU.