Jumat, 16 April 2010

Kerja di China Katolik Taat

Tepat 4 bulan selepas di wisuda di Jurusan Teknik Sipil Unhas di tahun 2000, saya di beri info oleh teman sekampus  kalau ada senior yang cari Tenaga Sipil.  Karena masa 4 bulan itu terasa menjemukan tak ada kegiatan, akhirnya saya langsung ketemu seniorku. Senior ini 5 tahun diatasku dan kebetulan juga akrab dengan saya dan teman lainnya.

Sebelum ketemu saya memastikan nanti pertanyaan tentang kemampuan mengopersionalkan komputer. Saat ketemu, perkiraanku tidak meleset, dia bertanya ke saya sanggup tidak mengoperasikan komputer ? Saya bilang ke seniorku saya sanggup mengoperasikan program MS. Office. Padahal sebetulnya sama sekali buta sama program MS. Office terutama MS. Excel.

Karena sewaktu kuliah nanti kalau kerumah teman yang punya komputer baru bisa lihat dan buka komputer, itupun hanya buat main Game. Kalau ada tugas kuliah komputer paling teman yang punya komputer di mintai tolong untuk kerjakan. Maklum saat itu di makassar masih jarang mahasiswa yang  punya komputer.

Mengantisipasi kekecewaan seniorku saat di kantor/tempat kerja nantinya, beberapa jam sebelum berangkat ke lokasi pekerjaan yang berada di ibukota kabupaten. Kata seniorku pekerjaan kita adalah men-design [perencanaan] proyek perpipaan sarana air bersih perkotaan. Lalu saya minta di ajar sama teman kuliah yang kebetulan bertetangga dengan asramaku. Saya minta di ajarkan cara membuat tabel dan operasi matematika di program excel. Seingatku cukup 2 jam kursus singkat itu saya sudah bisa menjalankan program excel.

Singkat cerita sayapun sudah kerja dan berkat ilmu dari teman bisa menyelesaikan tugas2 kantor dengan baik. Setelah hampir sebulan kerja, saat menunggu kompensasi profesional [gaji]. Waktu bergabung kerja saya memang tidak membicarakan berapa gaji yang akan diberikan. Pikiran waktu yang penting kerja dulu dan sekaligus dapat pengalaman.

Tiba saat diberikan gajiku dalam sebuah amplop dan saat kubuka ternyata lumayan juga nilainya waktu itu. Hasil kerjaku bulan itu langsung kusisikan buat ibuku dan separuhnya kusimpan. Tak terasa pekerjaan ditempat kerja akhirnya selesai. ada 5 bulan lamanya. Setelah proyek itu selesai kami pun juga saya ke Makasar untuk menyusun langkah selanjutnya, maksudnya cari kerja lagi.

Terus apa dimana hubunganya dengan judul diatas? Tunggu dulu, kalau mau,  ikuti terus saja sampai tulisan ini selesai.

Sepulang dari Jakarta yang sempat nganggur selama 6 bulan akhirnya balik ke makasar lagi. Seminggu di Makassar ada tetangga di kompleksku memberitahu kalau perusahaan kontruksi yang cari tenaga kerja. Dia menyuruhku memasukkan lamaran.

Tiga hari setelah kumasukkan lamaranku, telpon dari perusahaan itu menyuruhku ke kantornya untuk melakukan test. Test awal yang di ujikan adalah bahasa Inggris. Seingatku waktu itu saya di berikan adalah selembar sobekan majalah berbahasa Inggris untuk diterjemahkan. Berbekal sedikit kemampuan saya bisa menyelesaikan test itu tapi sedikit keringatan.

Dari test itu saya akhirnya diterima di kantor tersebut. Perusahaan ini pemiliknya adalah suami istri beragama Katolik.

Setelah diterima besoknya langsung di suruh masuk kantor. Berangkat dari pukul 7.30 karena jadwal masuk jam 8.00. Saat pertama memasuki kantor ini saya mengetuk pintu dan langsung ibu direktur menyambutku dengan salaman sambil berkata “semoga Tuhan memberkati”.

Saat pertama masuk di perusahaan ini saya memperkenalkan diri sama karyawan2 lainnya. Posisiku waktu itu sebagai cost estimator. Jumlah karyawan waktu ada 12 orang dengan berbagai agama. Ada muslim, Kristen Protestan, Katolik dan Hindu.

Suasana di dalam kantor terasa sekali nuansa relegiusnya, disetiap dinding yang gampang dilihat terpasang satu salib. Sasama karyawan saling menghargai.

Kalau lagi waktu istirahat dan makan, kami semua berkumpul diruang makan yang kebetulan disediakan dikantor. Saat mau shalat saya ke masjid belakang kantor. Disaat setelah sholat  itulah saya sempatkan merokok, karena ibu direktur selalu menasehati untuk tidak merokok baik didalam maupun diluar. Pernah suatu waktu ada teman kedapatan merokok, ibu direktur menasehati dengan  sedikit marah.

Pemilik perusahaan ini juga memelihara anjing. Ada 4 ekor anjing. Kadang menjengkelkan saat sedang asyik kerja tiba2 ke4 anjing itu masuk ke ruang kerja dan mendekati karyawan2. Bukan itu saja baunya yang busuk menusuk hidung terutama dari satu anjing yang seluruh badannya kurapan. Lebih saat lagi makan siang selera makan langsung hilang.

Menurut karyawan yang sudah lama kerja pimpinan perusahaan sangat cinta dan sayang sama anjing dan berdosa kalau anjing yang kurapan di buang.

Sebagai pemeluk agama yang taat, selalu setiap bulannya kami ketemu dengan pastor dan biarawati datang berkunjung ke kantor. Pastor dan Biarawati itu kalau pulang pasti membawa banyak kardus mie instan dan beras. Suatu waktu saya di panggil ke ruangan Pimpinan yang Laki2 saya memperhatikan buku2 dan Al Kitab yang ada dimejanya selain itu juga ada Al-Quran. Dalam pikiran saya, mungkin Al-Quran di baca untuk mengkaji dan membandingkan dengan Al-Kitab.

Pernah juga sekali waktu saya di panggil ibu Direktur ke ruangannya. Hanya untuk mempelihatkan semacam hiasan gantungan yang bertuliskan huruf Arab. Si Bos perempuan ini mengatakan bahwa ini oleh2 dari Arab Saudi tapi saya waktu tidak sampai menanyakan apa arti dari tulisan arab tersebut.

Saat perayaan hari Imlek semua karyawan turut merayakan dan memberikan selamat kepada pimpinan. Dan tak lupa juga pimpinan memberikan Angpao ke semua karyawan. Wuh senang juga rasanya menerima dan  juga pertama kali menerima angpao.

Walaupun masa kerjaku cuma 8 bulan tapi banyak pelajaran yang saya dapat dari perusahaan ini dan kedua bosku.


Selasa, 06 April 2010

Nikmatnya Sensasi Kepedisan Makan Dangkot


masakan dangkot (dok. pribadi)
Ada banyak sebenarnya tempat makan (warung makan) yang di sepanjang jalur Palopo-Luwu Utara-Luwu Timur. Berbagai jenis makanan yang di tawari seperti ikan bakar, Coto Makassar, Masakan Padang, Aroma Luwu dan masih ada beberapa jenis lainnya.
Salah satu jenis makanan yang mungkin masih kurang populer bagi sebagian orang adalah masakan bernama “Dangkot”. Nama masakan ini merupakan singkatan dari kata Daging Kotte. Daging artinya daging, Kotte yaitu itik.

Jenis makanan ini setahu saya barusan dengar berapa tahun lalu. Untuk ukuran makanan di sulawesi selatan kepopulerannya belum sama dengan Coto Makassar, Sop Saudara Pangkep dan Aroma Luwu. Saat itu cuma dengar saja dan belum merasakan.

menu lengkap dangkot (dok. pribadi)
Saat ini bila ke warung makan dangkot jangan berharap akan makan daging itik, mungkin karena pemilik warung susah mendapatkan itik di pasar. Sebagai penggati daging itik adalah ayam kampung dan nikmatnya setara dengan daging itik.

Warung Dangkot ini bisa di temui dalam perjalanan antara kota Palopo-Masamba (Luwu Utara)-Malili (Luwu Timur). Salah satu warung yang sering di singgahi untuk menikmati masakan Dangkot adalah warung Abadi Trans yang masih dalam wilayah Luwu Utara tepatnya di Minna, Kec. Bone-Bone. Seingatku bila melakukan perjalanan sudah 2 kali mampir di warung itu.

plang warung dangkot (dok. pribadi)
Biasanya yang mampir di warung itu mobil angkutan dari Makassar menuju ke Palu (Sulteng), Luwu Timur, dan Kendaari (Sulawesi Tenggara). Selain mobil penumpang juga mobil-mobil pribadi dan pengangkutan barang banyak terparkir baik siang dan malam hari.

Menikmati masakan ini kita akan merasakan sensasi kepedisan dan kelezatan daging ayam kampung. Lantaran perpaduan keduanya makanya keringat pasti bercucuran.
warung dangkot (dok. pribadi)
Warung ini berdiri sejak tahun 2006 dan telah membuka cabang di beberapa kota, diantaranya Masamba (Ibukota Kab. Luwu Utara), Malili (Ibukota Kab. Luwu Timur), Mangkutana (Luwu Timur menuju ke Sulteng). Kesemua cabang dikelola oleh anak2 pemilik warung ini. Menurut pemilik warung akan membuka cabang di tempat kota2 lain.
Menurut pemilik warung bila salah meramu racikan bumbu untuk Dangkot akan membuat masakan terasa pahit.
Cukup dengan Rp. 20.000,- perporsinya kita sudah kekenyangan lengkap dengan ayam goreng kampung.
Bagi berminat mencoba dirumah dibawah ini ada resepnya yang saya ambil blog http://torajamelo.blogspot.com/

CHICKEN IN GINGER PLANT
(dangkot ayam)
Mama Danny’s version
INGREDIENTS: 2 chickens – cut up into small pieces
HERBS/SEASONING/SPICES:
1 litre grated lengkuas (ginger plant)
mix & crush:
0.25 litre red and green chillies
6 garlic
10 red onions
10 lemon grass-sliced
salt
3 ginger
METHOD OF COOKING:
- stir fry all crushed spices
- mix with chicken pieces
- leave on small fire, stir until no more juice is left
- mix in lengkuas
Selamat mencoba resep diatas, semoga berhasil…