Selasa, 23 Februari 2010

Aku juga mau donorkan darahku, tapi ragu....

ilustrasi dari google
Kemarin sore sewaktu nonton di TV one, di running textnya terlihat "Pak JK lagi kumpul sama Blogger di PMI". Pikiran saya langsung menebak ini pasti acara Modis yang sedang di adakan Kompasiana. Kemudian malamnya lagi di stasiun TV yang sama ada juga wawancaranya dengan Karni Ilyas.

Dari diskusi bulanan ini kemudian banyak tulisan2 yang menyangkut donor darah yang di tulis oleh kompasianers.

saya pun kemudian bertanya mungkinkah saya bisa mendonorkan sebagian darahku untuk kepentingan sesama ?

teringat beberapa tahun sewaktu dirumah teman di makassar, waktu lagi ngobrol2 di pinggir jalan depan rumah teman. tiba2 entah kenapa tiba seorang kawan teman juga ikut gabung  dan menyinggung soal PMI dan pengalaman mendonor darahnya.

Dari obrolan itu kawan teman itu bercerita bahwa kalau ada yang membutuhkan darah  untuk korban2 kecelakaan lalulintas biasanya tukang becak rata2 yang di mintai darahnya tentu dengan imbalan/ongkos.  Ini dilakukan keluarga korban karena saat  ke PMI Makassar stok darah selalu kosong.

Dari pengalamannya dia bercerita tentang sakitnya seperti gigitan semut saat jarum suntik masuk ke tubuhnya dan sesudah mendonor di berikan sekaleng susu dan vitamin.

Sambil mendengarkan cerita saya kemudian membayangkan mulai dari proses jarum masuk ke tubuhku sampai melihat darah mengalir ke kantong darah. Tanpa kusadari tiba2 kudapati tubuhku sudah berada di kamar tidur temanku dengan pasir menempel. Ku bersihkan dan langsung bertanya ke teman kenapa bisa saya tiba berada di kamarnya, temanku bilang barusan saja kamu pingsan dan diangkat ke kamar ini. Langsung saya ingat barusan obrol2 tentang donor darah.

Sejak saat itu saya terus menduga mungkin keadaanku yang tidak tahan melihat darah sehingga  ada keraguan bila nantinya ada orang yang membutuhkan darahku.....